Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Sawi dan
Kacang Hijau
Tugas Mata Pelajaran Biologi
Guru
Pengampu :
Agus
Pramono,S.Pd
Oleh:
Humaira Qanita
Humaira Qanita
Nur Hafiza Rasyada
Kelas XII IPA 2
Semester Ganjil
DINAS PENDIDIKAN KOTA
PONTIANAK
SMA NEGERI 2 PONTIANAK
PONTIANAK
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadhirat Allah
S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu dan kesehatan kepada penulis untuk
dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi” yang diampuh oleh Bapak
Agus Pramono,S.Pd. Jenis tugas yang diberikan adalah Laporan
Pengamatan. Metode
penugasan yang diberikan adalah penelitian.
Melalui
penugasan ini diharapkan para dapat memahami tentang pengaruh faktor
eksternal pada pertumbuhan tanaman yang pada gilirannya dapat
diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat yang
dapat dirasakan adalah meningkatnya
kompetensi belajar para siswaa yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin
melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Semoga
Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah,
dan bahkan sebagai bagian hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan
sangat kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas mandiri ini.
.
Pontianak,
7 Agustus
2012
Penulis
Laporan Praktikum Pertumbuhan dan
Perkembangan Biji Kacang Hijau
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sawi (Brassica chinensis L) merupakan salah
satu jenis sayur yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Konsumennya mulai
dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan masyarakat kelas atas. Di
Indonesia sendiri banyak sekali jenis masakan atau penganan yang menggunakan
daun sawi, baik sebagai bahan pokok maupun sebagai bahan pelengkapnya.
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering
dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang
hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning kehijauan atau kuning pucat.
Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau.
Dalam pertumbuhan tanaman sawi dan kacang hijau, memerlukan media dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan
adanya sawi dan kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya,
pada penelituian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan
dari pemberian intensitas cahaya yang berbeda. Untuk mengetahui secara
detail, maka perlu diketahui bahwa cahaya merupa energi yang berbentuk
gelombang dan membantu kita untuk melihat. Tumbuhan hijau termasuk sawi dan
kacang hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga
untuk pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu sumber
cahaya di bumi ini adalah matahari.
Sesuai
pengan penjelasan diatas maka penulis akan membuat sebuah laporan pengamatan
mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan khususnya dalam dunia tumbuhan
yaitu tumbuhan sawi dan kacang hijau.
Rumusan
masalah
Periode pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi
sepanjang hidupnya seperti halnya makhluk hidup lainnya. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa factor, diantaranya yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari
dalam tubuh organisme.
Dalam laporan percobaan kali ini penulis akan membahas
mengenai factor-faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, yang dalam hal ini adalah kacang hijau.
Tujuan
Penelitian.
Tujuan dari percobaan ini adalah membuktikan bahwa factor
eksternal dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau.
Manfaat
Penelitian.
Manfaat dari penelitian ini antara
lain dapat mengetahui efek dari faktor eksternal pada tumbuhan kacang hijau.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Landasan
Teori
Ada
2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :
1.
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan
adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu
terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan
protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran
sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi
fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi
menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah
(bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel
induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran
atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut
biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan
sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus
(terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.
2.
Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Faktor eksternal/lingkungan.
faktor ini merupakan faktor luar
yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Beberapa factor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai
berikut:
·
Air dan mineral
·
Kelembaban.
·
Suhu
·
Cahaya
b. Faktor internal.
faktor yang melibatkan hormon dan
gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam
hal ini ada beberapa hormone yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan tersebut.yaitu:
·
Hormon Auksin : merangsang
pertumbuhan bunga.
·
Hormon Giberelin : merangsang pertumbuhan
batang.
·
Hormon Sitokinin : memperpanjang akar.
·
Hormon Afserat : menghambat
perpanjangan sel.
Hipotesis
Biji kacang hijau kemungkinan dapat tumbuh dengan baik dan optimal apabila disimpan
di tempat yang cukup cahaya dan pada ruangan dengan suhu memadai. Dan pada
faktor air, apabila tersedia air murni yang cukup, kemungkinan tanaman kacang
hijau dapat tumbuh lebih subur daripada yang diberi air yang diberi campuran
zat kimia lain.
BAB III
METODE
PENELITIAN
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain
Alat
dan Bahan
a. Biji Kacang Hijau
b. Bibit Sawi
Putih dan Hijau
c. Air.
d. Tanah.
e. Kapas
f. Gelas air mineral 4 buah (wadah
penanaman)
g. Penggaris
Langkah
Kerja Penelitian
a. Isilah wadah gelas air mineral
dengan tanah yang gembur/ kapas basah.
b. Tanamkan biji kacang hijau dan bibit sawi ke masing masing wadah yang telah berisi tanah/kapas basah.
c. Kemudian simpanlah tanaman tersebut
disuatu tempat yang sama tapi dengan jarak yang berbeda.
d. Siramlah dengan air tanaman biji
kacang hijau dan sawi tersebut.
e. Pertimbangkan bahwa diantara tanaman
tersebut ada beberapa yang terkena sinar matahari
f. Amati pertumbuhannya dari hari
kehari hingga beberapa hari kedepan sesuai watu yang telah ditentukan.
g. Hari terakhir pengamatan, ukurlah
tinggi batang, lalu masukkan hasil pengamatan
tersebut kedalam table pengamatan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamaatan pertumbuhan batang dari keempat tanaman
mulai perhitungan dari hari pertama hingga hari kelima.
Tanaman
Sawi Hijau
|
Tanaman
Sawi Putih
|
Tanaman
Kecambah 1
|
Tanaman
Kecambah 2
|
Tanaman Kecambah 3
|
|
Hari
I
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Hari
II
|
±0.2
|
±0.2
|
-
|
-
|
-
|
Hari
III
|
±0.5
|
±0.6
|
±3
|
±2
|
-
|
Hari
IV
|
±0.9
|
±1
|
±11
|
±8
|
-
|
Hari V
|
±1.5
|
±3
|
±21
|
±15
|
±5
|
Table hasil pengamatan jumlah tinggi batang tanaman I-V dihari terakhir
penelitian.
Tanaman
Sawi Hijau
|
Tanaman
Sawi Putih
|
Tanaman
Kecambah 1
|
Tanaman
Kecambah 2
|
Tanaman Kecambah 3
|
|
Tinggi Batang
|
±1.5
|
±4
|
±23
|
±19
|
Tabel hasil pengamatan tanaman Sawi
Hijau dan Sawi Putih tanpa proses rendaman:
Tanaman
|
Hari 1
|
Hari 2
|
Hari 3
|
Sawi Hijau 1
|
-
|
-
|
±3.5
|
Sawi Hijau 2
|
-
|
-
|
±2
|
Sawi Hijau 3
|
-
|
-
|
-
|
Sawi Hijau 4
|
-
|
-
|
±4
|
Sawi Hijau 5
|
-
|
-
|
-
|
Sawi Hijau 6
|
-
|
-
|
-
|
Sawi Hijau 7
|
-
|
-
|
±3.5
|
Sawi Hijau 8
|
-
|
-
|
±1
|
Sawi Putih 1
|
-
|
-
|
±4
|
Sawi Putih 2
|
-
|
-
|
±3.5
|
Sawi Putih 3
|
-
|
-
|
±2
|
Sawi Putih 4
|
-
|
-
|
±0.2
|
Keterangan:
Waktu penanaman
masing-masing tanaman berbeda, dan pengukuran pada tanaman dilakukan pada waktu
yang berbeda pula.
Gambar Hasil Pengamatan
Pembahasan
Beberapa
factor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan tumbuhan
tersebut yaitu :
1.
Faktor Cahaya :
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang
nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses
perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya
etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur
pertumbuhannya.
2.
Faktor Suhu :
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja
hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan
sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan
maka hormon tumbuhan 마무 semakin tidak bekerja.
3.
Faktor Air dan Nutrisi :
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya
reaksi kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu.
Rupanya dalam percobaan, detergen tidak hanya memberi air sebagai media reaksi
kimia namun juga memberi nutrisi karena mengandung Asam Nitrat dan Natrium
Trifosfat yang juga ada dalam kandungan pupuk untuk menyuburkan tanaman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam pertumbuhannya, tanaman selain memerlukan
faktor-faktor internal untuk tumbuh juga membutuhkan faktor eksternal berupa
kecukupan suhu, air, cahaya dan tentunya nutrisi (hal ini telah dibuktikan pada
percobaan detergen, dimana tanaman akan lebih subur bila diberi detergen yang
selain mengandung air, juga mengandung zat makronutrien) . Bila ada
ketidakseimbangan dalam salah satu faktor tersebut, tanaman tidak akan mencapai
pertumbuhan yang optimal.
Saran
1. Sebelum penanaman, terlebih
dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri pda kacang hijau.
Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan
dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat
dimaksimalkan.
2. Memilih biji kacang yang masih
segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
3. Kodisi kapas dan air harus steril
DAFTAR
PUSTAKA
Saktionon.
2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta